Buku-buku Perubahan Iklim terbitan BMKG

BMKG telah menerbitkan 3 buku mengenai Perubahan Iklim. Saya mendapatkan buku2 langsung dari tangan editor/penulis-nya sendiri secara cuma2, jadi pertama saya ucapkan terimakasih. Sayangnya saya lupa menanyakan bagaimana publik bisa mendapatkan buku ini, dengar2 akan dibagikan gratis ke sekolah2. Buku2 ini adalah usaha sosialisasi pihak BMKG atas isu perubahan iklim ke masyarakat dalam hal ini ke anak2 sekolahan dan (mungkin) ke komunitas petani dan nelayan. Usaha ini didukung oleh Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) (http://www.climatefundsupdate.org/listing/icctf) yang di organisir oleh BAPPENAS. Sebuah usaha mulia yang harus kita dukung bersama.

Buku pertama yg berjudul "Iklim Semakin tidak Menentu" dikemas dalam format komik 25 halaman seukuran ~A4. Ini menandakan target pembaca adalah anak2. Ilustrasi komik cukup menarik dan informasi didalamnya juga cukup akurat. Bahasa visual yang disajikan bisa dipahami dengan mudah tanpa terlalu banyak teks didalamnya.

Buku kedua berjudul "Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia" dikemas seperti buku pelajaran sekolah seukuran ~A4 (text book) dalam 175 halaman. Buku ini memberi informasi yang lebih detil tentang isu perubahan iklim khususnya di Indonesia lengkap dengan grafik hasil2 riset yang telah dilakukan selama ini. Buku ini cocok untuk bacaan anak2 SMA dan publik awam.

Buku ketiga adalah sebuah buku ukuran A5 yang berjudul "Perubahan Iklim - Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Adaptasi Petani dan Nelayan Melalui Radio" (294 hal.), yang berupa kompilasi tulisan2 tentang perubahan iklim di Indonesia dan terfokus pada usaha penyebaran informasi dampak2 perubahan iklim kepada komunitas petani dan nelayan melalui media radio. Tulisan2 yang ada di buku ini berupa deskripsi inisiasi dan evaluasi dari usaha penyebaran informasi tersebut. Hal ini membuat saya kurang paham siapa sesungguhnya target pembaca buku ini, sebab isinya lebih seperti laporan proyek untuk penyandang dana dan rekan sejawat, bukan berupa info yang dikemas untuk publik.

Dari ketiga buku diatas ada beberapa hal yang perlu saya garis bawahi :

1. Definisi 'perubahan iklim' seolah dibedakan dengan 'pemanasan global'. Saya rasa ini salah kaprah, sebab pemanasan global itu sendiri adalah perubahan iklim dalam skala global. Mekanisme pemanasan global akibat efek gas rumah kaca memang menjadi pemicu utama dari perubahan parameter iklim lainnya (angin, kelembapan, dll). Tapi tetaplah penting untuk konsisten atas definisi terminologi ilmiah.

2. Ketiga buku ini sangat banyak membahas dampak dan strategi mitigasi dan adaptasi atas isu perubahan iklim. Walaupun fakta2 empiris tetap dilampirkan akan tetapi analisa ilmiah atas mekanisme perubahan iklim hampir tidak dibahas sama sekali. Yaitu tentang peforma model iklim global, mekanisme umpan balik, dll. Hal ini memang masih menjadi perdebatan dikomunitas ilmiah selama ini sebab mekanisme perubahan iklim ini menjadi begitu rumit sehingga prediksi kedepan atas nilai parameter2 iklim dari sebuah model akan selalu dikritisi tingkat kepercayaannya. Dampak perubahan iklim tentu sangat tergantung dari prediksi iklim ini, maka dari itu pembahasan dampak tentu tidak bisa dilepaskan dari tingkat kepercayaan atas model ikilm yang ada selama ini.

3. Ada beberapa kesalahan redaksional yang cukup fatal, seperti gambar2 yang tidak informatif dibawah ini, mungkin gambar2 ini asalnya berwarna, tapi tercetak greyscale dalam buku ketiga :

Jadi saya menilai buku2 ini telah memberi informasi yang memang dibutuhkan oleh publik untuk bereaksi secara pribadi atas isu perubahan iklim. Tapi proses Sains yang selama ini dilakukan tidak terbahas secara dalam. Kedepannya tentu kita harus juga memaparkan proses Sains yang telah terjadi untuk meningkatkan pemahaman publik dan juga penghargaan publik atas pelaksanaan proses2 Sains itu sendiri.

Komunikasi Sains (Science Communication) merupakan bidang yang sangat penting dalam sosialisasi isu2 yang terkait dengan hasil2 penelitian ilmiah (hampir semua isu). Dinegara2 maju peran ini banyak diambil oleh para Professor di bidangnya yang memiliki skill komunikasi diatas rata2, mereka penulis2 handal dan juga public speaker yang hebat. Seiring waktu banyak usaha penyampaian informasi ini memerlukan teknik2 komunikasi tertentu, sehingga akhirnya teknik komunikasi sains menjadi topik studi tersendiri. Jadi sudah semestinya proses sosialisasi isu perubahan iklim yang rumit ini menggali teknik2 komunikasi sains secara serius agar hasilnya bisa optimal dan tepat sasaran.