Latest topics
Observasi In-Situ Cuaca Samudra Hindia
Meteorama :: Materi Utama :: Observasi
Page 1 of 1
Observasi In-Situ Cuaca Samudra Hindia
Dynamics of the Madden-Julian Oscillation (DYNAMO) adalah proyek pengamatan intensif untuk atmosfir di wilayah Samudra Hindia dalam jangka waktu Agustus 2011 sampai Maret 2012, diselenggarakan oleh UCAR-Amerika. Proyek ini terkolaborasi dengan Cooperative Indian Ocean Experiment on Intraseasonal Variability in the Year 2011 (CINDY2011) yang di motori oleh JAMSTEC-Jepang dengan aktivitas yang sama.
Sebuah website yang dibangun oleh Colorado State University menyediakan tampilan observasi semi real-time dari proyek DYNAMO, cek disini :
http://johnson.atmos.colostate.edu/dynamo/index.html
Tersedia hasil pengamatan radiosonde (parameter primer maupun turunan), citra satelit, juga cross-section vertikal di equator Samudra Hindia. Yang menarik ialah tersedianya plot radiosonde di beberapa stasiun diwilayah Indonesia. Plot ini sangat informatif sebab menampilkan data dalam satu minggu dan satu bulan kebelakang atas parameter angin dan kelembapan relatif, sehingga sangat bisa dipakai untuk melakukan pengamatan subjektif atas trend cuaca jangka pendek (harian). Berikut ialah lokasi stasiun pengamatan diwilayah Indonesia dan sekitarnya :
Plot dibawah ialah kondisi angin dan kelebapan relatif per-ketinggian (dalam tekanan mb) stasiun Jakarta (kode stasiun : 96749) dalam satu bulan terakhir :
Secara kasar plot diatas bisa dibaca sebagai berikut :
- Skala warna adalah kelembapan relatif (%), semakin tinggi (hijau) maka udara semakin basah dan cenderung terjadi hujan.
- Makna simbol angin (wind barbs) bisa cek disini http://en.wikipedia.org/wiki/File:Wind_barbs.gif . Dalam dinamika atmosfir ada istilah wind shear, yaitu perubahan arah angin per-ketinggian, diwilayah tropis apabila angin permukaan berlawanan arah dengan angin di lapisan udara atas maka sangat mungkin untuk tumbuh awan konvektif yang mengakibatkan hujan.
Cross-section vertikal di equator Samudra Hindia (dari Pantai Barat Afrika sampai Papua) juga memberi informasi yang menarik (wilayahnya ialah garis merah melintang barat-timur pada gambar dibawah).
Plot-nya adalah sebagai berikut :
Selain angin dan kelembapan relatif seperti halnya plot satu bulan di Jakarta, disertakan juga nilai temperatur potensial-Theta (Kelvin). Jujur saya belum paham tujuan disertakannya temp.potensial diplot ini. Yang pasti plot ini menunjukkan kondisi cuaca di sepanjang equator Samudra Hindia sampai Indonesia.
Kiranya dua plot ini sangat berguna untuk mengamati cuaca lokal (dilokasi pengamatan) dan global (vertikal cross-section) secara semi real-time.
Sebuah website yang dibangun oleh Colorado State University menyediakan tampilan observasi semi real-time dari proyek DYNAMO, cek disini :
http://johnson.atmos.colostate.edu/dynamo/index.html
Tersedia hasil pengamatan radiosonde (parameter primer maupun turunan), citra satelit, juga cross-section vertikal di equator Samudra Hindia. Yang menarik ialah tersedianya plot radiosonde di beberapa stasiun diwilayah Indonesia. Plot ini sangat informatif sebab menampilkan data dalam satu minggu dan satu bulan kebelakang atas parameter angin dan kelembapan relatif, sehingga sangat bisa dipakai untuk melakukan pengamatan subjektif atas trend cuaca jangka pendek (harian). Berikut ialah lokasi stasiun pengamatan diwilayah Indonesia dan sekitarnya :
Plot dibawah ialah kondisi angin dan kelebapan relatif per-ketinggian (dalam tekanan mb) stasiun Jakarta (kode stasiun : 96749) dalam satu bulan terakhir :
Secara kasar plot diatas bisa dibaca sebagai berikut :
- Skala warna adalah kelembapan relatif (%), semakin tinggi (hijau) maka udara semakin basah dan cenderung terjadi hujan.
- Makna simbol angin (wind barbs) bisa cek disini http://en.wikipedia.org/wiki/File:Wind_barbs.gif . Dalam dinamika atmosfir ada istilah wind shear, yaitu perubahan arah angin per-ketinggian, diwilayah tropis apabila angin permukaan berlawanan arah dengan angin di lapisan udara atas maka sangat mungkin untuk tumbuh awan konvektif yang mengakibatkan hujan.
Cross-section vertikal di equator Samudra Hindia (dari Pantai Barat Afrika sampai Papua) juga memberi informasi yang menarik (wilayahnya ialah garis merah melintang barat-timur pada gambar dibawah).
Plot-nya adalah sebagai berikut :
Selain angin dan kelembapan relatif seperti halnya plot satu bulan di Jakarta, disertakan juga nilai temperatur potensial-Theta (Kelvin). Jujur saya belum paham tujuan disertakannya temp.potensial diplot ini. Yang pasti plot ini menunjukkan kondisi cuaca di sepanjang equator Samudra Hindia sampai Indonesia.
Kiranya dua plot ini sangat berguna untuk mengamati cuaca lokal (dilokasi pengamatan) dan global (vertikal cross-section) secara semi real-time.
Similar topics
» Wadah Observasi Real-Time
» Kochi Weather - Cuaca Asia Timur/Tenggara dari Satelit Himawari
» Intelliweather - Mengamati Cuaca Dunia
» Digitasi data cuaca dan keterlibatan publik.
» Index Bimodal Pola Cuaca Intraseasonal (MJO dan BSISO)
» Kochi Weather - Cuaca Asia Timur/Tenggara dari Satelit Himawari
» Intelliweather - Mengamati Cuaca Dunia
» Digitasi data cuaca dan keterlibatan publik.
» Index Bimodal Pola Cuaca Intraseasonal (MJO dan BSISO)
Meteorama :: Materi Utama :: Observasi
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Thu 21 Aug 2014 - 15:00 by Admin
» Climate Change : Evidence & Causes
Sat 15 Mar 2014 - 13:11 by Admin
» Data angin dari EAR
Thu 26 Sep 2013 - 23:15 by puput
» perkenalan(judul klasik bagi anggota baru)
Thu 26 Sep 2013 - 11:39 by Admin
» Thin Ice - Film Dokumenter Global Warming oleh para Ilmuwan Iklim
Fri 12 Apr 2013 - 9:44 by Admin
» Beasiswa program Ph.D MPI Jerman
Fri 1 Mar 2013 - 10:21 by rusmawan
» TRMM Online Visualization and Analysis System (TOVAS)
Thu 28 Feb 2013 - 11:17 by rusmawan
» Real-time Rainfall Observation - Seluruh Nusantara oleh BMKG
Thu 24 Jan 2013 - 13:05 by Admin
» Boreal Summer Intra-Seasonal Oscillation (BSISO) Indices
Mon 21 Jan 2013 - 15:00 by Admin