Latest topics
Sofwer prediksi cuaca
2 posters
Meteorama :: Materi Utama :: Tanya/Jawab
Page 1 of 1
Sofwer prediksi cuaca
Halo senior2 sekalian..
maaf mau nanya.. apa ada sofwer ringan untuk prediksi cuaca / gelombang laut sampai 5, 10, 15, 20, 100 tahun kedepan ?
kalo ada sofwer yang berat2 juga nggak apa2..
sofwer ringan maksudnya tinggal install aja.. kalo yang berat2 mungkin harus instal os lain buat bisa menjalankan prediksi itu sendiri...
maaf mau nanya.. apa ada sofwer ringan untuk prediksi cuaca / gelombang laut sampai 5, 10, 15, 20, 100 tahun kedepan ?
kalo ada sofwer yang berat2 juga nggak apa2..
sofwer ringan maksudnya tinggal install aja.. kalo yang berat2 mungkin harus instal os lain buat bisa menjalankan prediksi itu sendiri...
gaya katak- Posts : 7
Join date : 2011-04-03
Age : 39
Location : indonesia
Re: Sofwer prediksi cuaca
Halo Bung Katak (ini Candra HIDROS kan ya ?) Thread-nya saya pindah ke sub-kategori tanya jawab.
Ini pertanyaannya sangat sulit untuk dijawab secara singkat. Sebab terlalu banyak faktor yg harus dijelaskan panjang lebar, dan juga bukan(belum) bidang yang saya tekuni. Dan saya tidak paham tentang gelombang laut, mungkin teman2 dari ilmu kelautan atau oseanografi seperti Kang Iyan lebih tahu.
Saya coba jawab.
Kumpulan formula matematik untuk melakukan prediksi kita sebut model. Secara umum model untuk prediksi cuaca ada dua jenis, empiris dan dinamik.
Model dinamik melibatkan persamaan fisis dinamika termal dan fluida. Kumpulan formula ini memerlukan banyak iterasi untuk mendapatkan solusinya, jadi otomatis butuh spesifikasi komputer yang powerful. Model dinamik sepanjang yg saya tahu kebanyakan dikembangkan dalam kerangka riset, sehingga dari mulai spec-requirement (hard/software), installation dan interface-nya tidak ada yg user friendly. Sehingga pengguna tidak hanya perlu pengetahuan teknis otodidak tapi juga ilmu dinamik itu sendiri, maka dari itu kebanyakan pemakaian model dinamik ialah kembali untuk riset bukan untuk operasional rutin. Selanjutnya bisa cek model seperti WRF, RegCM3, dll.
Model empiris dikembangkan tidak berdasarkan hukum alam (fisika) tapi menggunakan metode matematika untuk melakukan optimalisasi hubungan antar parameter berdasarkan sebuah asumsi awal. Dari proses optimalisasi ini akan didapat konstanta2 yang akan melengkapi asumsi awal tersebut, maka jadilah sebuah model. Nah dari gambaran ini bisa kita lihat kalau model empiris akan selalu bisa terbangun, masalahnya hasil prediksi dari model ini jelas akan meleset terus apabila asumsi awal sudah keliru. Berita baiknya ialah model empiris hanya perlu dibangun sekali saja dan kerap kali hanya jadi satu formula, ini artinya proses komputasi sangat ringan kerjanya. Bahkan beberapa metode bisa diterapkan cukup menggunakan Ms.Excel. Lebih jauh bisa baca2 metode time series model seperti Auto-regressive and Moving Average (ARMA).
Kira2 begitu Bung Katak. Pada intinya pakai model apapun tetap harus kerja keras ngulik model itu agar hasil prediksinya bisa bagus.
Ini pertanyaannya sangat sulit untuk dijawab secara singkat. Sebab terlalu banyak faktor yg harus dijelaskan panjang lebar, dan juga bukan(belum) bidang yang saya tekuni. Dan saya tidak paham tentang gelombang laut, mungkin teman2 dari ilmu kelautan atau oseanografi seperti Kang Iyan lebih tahu.
Saya coba jawab.
Kumpulan formula matematik untuk melakukan prediksi kita sebut model. Secara umum model untuk prediksi cuaca ada dua jenis, empiris dan dinamik.
Model dinamik melibatkan persamaan fisis dinamika termal dan fluida. Kumpulan formula ini memerlukan banyak iterasi untuk mendapatkan solusinya, jadi otomatis butuh spesifikasi komputer yang powerful. Model dinamik sepanjang yg saya tahu kebanyakan dikembangkan dalam kerangka riset, sehingga dari mulai spec-requirement (hard/software), installation dan interface-nya tidak ada yg user friendly. Sehingga pengguna tidak hanya perlu pengetahuan teknis otodidak tapi juga ilmu dinamik itu sendiri, maka dari itu kebanyakan pemakaian model dinamik ialah kembali untuk riset bukan untuk operasional rutin. Selanjutnya bisa cek model seperti WRF, RegCM3, dll.
Model empiris dikembangkan tidak berdasarkan hukum alam (fisika) tapi menggunakan metode matematika untuk melakukan optimalisasi hubungan antar parameter berdasarkan sebuah asumsi awal. Dari proses optimalisasi ini akan didapat konstanta2 yang akan melengkapi asumsi awal tersebut, maka jadilah sebuah model. Nah dari gambaran ini bisa kita lihat kalau model empiris akan selalu bisa terbangun, masalahnya hasil prediksi dari model ini jelas akan meleset terus apabila asumsi awal sudah keliru. Berita baiknya ialah model empiris hanya perlu dibangun sekali saja dan kerap kali hanya jadi satu formula, ini artinya proses komputasi sangat ringan kerjanya. Bahkan beberapa metode bisa diterapkan cukup menggunakan Ms.Excel. Lebih jauh bisa baca2 metode time series model seperti Auto-regressive and Moving Average (ARMA).
Kira2 begitu Bung Katak. Pada intinya pakai model apapun tetap harus kerja keras ngulik model itu agar hasil prediksinya bisa bagus.
Similar topics
» Ketidakpastian Prediksi Cuaca, Kasus La Nina 2010/2011
» ApMetode ANFIS untuk Prediksi Curah Hujan di Pulau Jawa Bagian Barat
» Intelliweather - Mengamati Cuaca Dunia
» Digitasi data cuaca dan keterlibatan publik.
» Observasi In-Situ Cuaca Samudra Hindia
» ApMetode ANFIS untuk Prediksi Curah Hujan di Pulau Jawa Bagian Barat
» Intelliweather - Mengamati Cuaca Dunia
» Digitasi data cuaca dan keterlibatan publik.
» Observasi In-Situ Cuaca Samudra Hindia
Meteorama :: Materi Utama :: Tanya/Jawab
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Thu 21 Aug 2014 - 15:00 by Admin
» Climate Change : Evidence & Causes
Sat 15 Mar 2014 - 13:11 by Admin
» Data angin dari EAR
Thu 26 Sep 2013 - 23:15 by puput
» perkenalan(judul klasik bagi anggota baru)
Thu 26 Sep 2013 - 11:39 by Admin
» Thin Ice - Film Dokumenter Global Warming oleh para Ilmuwan Iklim
Fri 12 Apr 2013 - 9:44 by Admin
» Beasiswa program Ph.D MPI Jerman
Fri 1 Mar 2013 - 10:21 by rusmawan
» TRMM Online Visualization and Analysis System (TOVAS)
Thu 28 Feb 2013 - 11:17 by rusmawan
» Real-time Rainfall Observation - Seluruh Nusantara oleh BMKG
Thu 24 Jan 2013 - 13:05 by Admin
» Boreal Summer Intra-Seasonal Oscillation (BSISO) Indices
Mon 21 Jan 2013 - 15:00 by Admin