Meteorama
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» sensor network untuk lahan gambut
Tentang Twitter (meteorama_info) EmptyThu 21 Aug 2014 - 15:00 by Admin

» Climate Change : Evidence & Causes
Tentang Twitter (meteorama_info) EmptySat 15 Mar 2014 - 13:11 by Admin

» Data angin dari EAR
Tentang Twitter (meteorama_info) EmptyThu 26 Sep 2013 - 23:15 by puput

» perkenalan(judul klasik bagi anggota baru)
Tentang Twitter (meteorama_info) EmptyThu 26 Sep 2013 - 11:39 by Admin

» Thin Ice - Film Dokumenter Global Warming oleh para Ilmuwan Iklim
Tentang Twitter (meteorama_info) EmptyFri 12 Apr 2013 - 9:44 by Admin

» Beasiswa program Ph.D MPI Jerman
Tentang Twitter (meteorama_info) EmptyFri 1 Mar 2013 - 10:21 by rusmawan

» TRMM Online Visualization and Analysis System (TOVAS)
Tentang Twitter (meteorama_info) EmptyThu 28 Feb 2013 - 11:17 by rusmawan

» Real-time Rainfall Observation - Seluruh Nusantara oleh BMKG
Tentang Twitter (meteorama_info) EmptyThu 24 Jan 2013 - 13:05 by Admin

» Boreal Summer Intra-Seasonal Oscillation (BSISO) Indices
Tentang Twitter (meteorama_info) EmptyMon 21 Jan 2013 - 15:00 by Admin

recently twittered on meteorama_info


Tentang Twitter (meteorama_info)

Go down

Tentang Twitter (meteorama_info) Empty Tentang Twitter (meteorama_info)

Post  Admin Fri 13 Jan 2012 - 10:08

Diawali dari bergabungnya Kang Jumantka dari ranah media yang kemudian disusul oleh inisiatif beliau membuka account twitter untuk Meteorama (meteorama_Info). Hal ini menggugah saya untuk berpikir ulang atas strategi forum agar lebih dikenal publik tanah air. Dalam 2 bulan ini semenjak beliau posting (https://meteorama.forumotion.com/t93-meteorologi-awarness) baru sekarang saya mulai sedikit bisa menebak cara kerja twitter.

Noam Chomsky memberi gambaran atas peran media masa memanipulasi opini publik dalam bukunya yg berjudul Manufacturing Consent. Disalah satu bab pada buku tersebut beliau membahas bahwa acara talk show di tv yang tampak kritis dan menjunjung tinggi kebebasan berekspresi sesungguhnya tidak terlepas dari proses manipulasi untuk menggiring opini penonton, dengan cara membatasi waktu berbicara para narasumber. Informasi singkat yang dipaparkan menjadi mudah dicerna oleh publik tetapi disisi lain memiliki kekurangan yang sangat jelas, yaitu miskin rasionalisasi. Rasionalisasi disini ialah keterangan logis atas sebab-akibat ataupun sebatas hipotesa yang melatar belakangi sebuah pernyataan, yang kerap harus dijabarkan panjang lebar. Salah satu pandangan atas ini ialah paparan filosofis ekstrim dari Reinhold Niebuhr yang menginspirasi Chomsky sendiri :

"Reinhold Niebuhr's view was that rationality belongs to the cool observer. But because of the stupidity of the average man, he follows not reason, but faith. And this naive faith requires necessary illusion, and emotionally potent oversimplifications, which are provided by the myth-maker to keep the ordinary person on course." - Chomsky

Kalimat diatas tampak rumit memang, tapi pada intinya adalah bahwa proses rasional atas sebuah informasi sulit untuk disampaikan secara gamblang ke publik, sebab publik dianggap terlalu bodoh, yang efektif untuk dilakukan ialah indoktrinasi dengan cara over-simplifikasi informasi, yang salah satu prakteknya ialah dengan pesan pendek.

Dengan membalik generalisasi pandangan Chomsky diatas maka proses kerja twitter bisa saya tebak. Twitter adalah murni fungsi media, ialah pesan singkat atas informasi yang otomatis minim rasionalisasi, sehingga mudah dicerna publik. Dari tebakan ini maka pemanfaatan twitter atas Meteorama tetap bisa dilakukan dengan atas beberapa hal, yang tidak terlalu sederhana pada prakteknya :

1. Memberi info kutipan atas perkembangan ilmu meteo/klimatologi yang termasuk dalam isu populer (Global Warming, dll). Secara teknis yang bisa dilakukan ialah monitoring sumber2 berita internasional yang terpercaya atas isu tersebut dan kemudian memilih kutipan yang dirasa menarik bagi publik, dengan menyertakan URL atau info referensi sumber informasi.

2. Menulis paparan singkat (bukan pesan pendek) di Meteorama (dibawah kategori Warmet) atas perkembangan isu populer di point 1 sebagai bentuk rasionalisasi kutipan yang disampaikan lewat twitter. Dan diusahakan untuk menghubungkannya dengan kondisi di Indonesia.

Point 1 dan 2 bisa dilakukan bersamaan ataupun tidak. Intinya ialah agar pesan singkat lewat twitter tetap bisa menjalankan perannya sebagai fungsi media dengan tidak mengesampingkan rasionalisasi (pembaca bisa terus menelusuri informasi yang disampaikan).

Dua hal diatas memang masih menimbulkan banyak tanda tanya dalam konteks praktis, seperti, sumber2 berita internasional mana yang masuk kategori terpercaya ?, bagaimana memilih kutipan yang menarik ? sejauh apa paparan yang dirasa cukup rasional ?, dll. Inilah tantangan kita di Meteorama yang berminat atasnya.

Pandangan saya ini murni spekulasi (tebakan) dan dasar ilmiahnya tidak kuat sama sekali, sebab saya sendiri bukan pakar komunikasi. Jadi kalau ada rekan2 yang tidak setuju bisa kita diskusikan lebih lanjut.
Admin
Admin
Admin

Posts : 136
Join date : 2010-01-10
Location : Singapore

https://meteorama.forumotion.com

Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum