Latest topics
Sistem Informasi Hujan dan Genangan Berbasis Keruangan (Sijampang)
Meteorama :: Materi Utama :: Observasi
Page 1 of 1
Sistem Informasi Hujan dan Genangan Berbasis Keruangan (Sijampang)
Sistem Informasi Hujan dan Genangan Berbasis Keruangan (Sijampang) adalah sistem informasi cuaca produksi para pakar di BPPT, Jakarta. Silahkan cek disini :
http://neonet.bppt.go.id/sijampang/
Proses pengembangan dan peluncuran resminya (Juni 2010) bisa dibaca lengkap di blog mereka, http://sijampang.wordpress.com/.
Sijampang muncul dengan semangat saling berbagi yang senada dengan forum kita tercinta Meteorama. Semangat ini tampak jelas terpatri dalam konsep dasar Sijampang itu sendiri, yaitu melibatkan publik dalam pelaporan kondisi cuaca dan menampilkan lokasi potensial terjadinya hujan dari pantauan radar cuaca di Serpong. Sebuah usaha yang patut untuk kita dukung bersama.
Di kota Jakarta sendiri informasi semacam ini sangat berguna untuk aktivitas outdoor seperti transportasi, konstruksi bangunan dan jalan, perhelatan outdoor (pawai, sepak bola, dll) dan sebagainya. Aktivitas penting lainnya seperti kegiatan pertanian, perikanan dan pariwisatadiluar kota juga bisa memanfaatkan informasi cuaca dari Sijampang ini.
Ada kesamaan dari semua aktivitas diatas, yaitu dilakukan dalam batas ruang yg bisa dibilang kecil (mungkin sekitar ~1 km) dibandingkan dengan cakupan pengamatan radar cuaca yg mencapai 105 km (hampir seluruh wilayah Jawa bagian Barat bisa teramati). Kecuali transportasi yang juga sesungguhnya untuk mobil terbatas pada ruas jalan. Dengan kata lain Sijampang lebih bermanfaat bagi publik dalam skala ruang yang kecil, yang artinya data cuaca hendaknya tampil dalam resolusi tinggi.
Sijampang memiliki dua bentuk informasi, laporan sms dan lokasi potensi hujan oleh radar. Laporan sms memiliki skala yang cocok dengan harapan pemanfaatan informasi Sijampang pada jabaran diatas, tapi tidak untuk radar cuaca. Hal ini sangat bisa dipahami sebab data radar cuaca itu bersifat raster (image) yaitu memiliki resolusi terbatas, silahkan zoom-in Sijampang maka di level ke-3 data potensi hujan dari radar akan tampak pecah, inilah yang terjadi pada data raster jika di-zoom sampai batas resolusinya (lihat gambar dibawah).
Nilai resolusi didapat dari keterbatasan kemampuan instrumen dan metode pengamatan itu sendiri, biasanya setiap metode pengamatan memiliki resolusi yang tetap, seperti halnya penggaris yang resolusinya selalu 1 mm. Resolusi data adalah informasi atas tingkat ketidakpastian data itu, misal resolusi 1 km, artinya angka yang tercatat akan mewakili area 1 x 1 km tanpa ada titik lokasi didalamnya yang benar-benar pasti memiliki sejumlah angka yg tercatat tersebut. Artinya data potensi hujan hanya bisa dipercaya pada luas area sebatas resolusinya saja, tidak lebih kecil lagi. Sayang nilai resolusi ini tidak dicantumkan dalam website, walau begitu tampak jelas ketika melakukan zoom-in seperti yg saya bahas diatas.
Berbeda dengan laporan sms yang adalah data titik, yang bisa didefiniskan dalam ruang dengan nilai koordinat. Hal ini tidak menuntut resolusi, sebab posisi titik akan tetap sama sedetil apapun kita memandang. Dua titik akan menjadi garis dan banyak titik akan menjadi poligon, ini disebut dengan data vektor. Dewasa ini peta jalan, garis pantai, batas wilayah, dll sudah mudah ditemukan dalam format data vektor, seperti halnya fasilitas GoogleMap yang digunakan Sijampang. Jadi untuk data laporan sms tidak ada masalah.
Dari jabaran masalah resolusi data potensi hujan diatas sesungguhnya Sijampang menghadai dilema. Secara teknis proses zoom-in bisa saja dihentikan sampai 2 level, tapi ini akan membatasi detil informasi ruang yang bisa didapat oleh pengguna. Dengan ini saya simpulkan bahwa sesungguhnya data hujan dari radar cuaca di Serpong tidaklah cocok dimanfaatkan langsung dalam aktivitas publik sehari-hari karena keterbatasan resolusi. Informasi data radar akhirnya lebih cocok digunakan sebagai estimasi kondisi cuaca pada batas ruang sebesar kecamatan dan/atau kelurahan saja.
http://neonet.bppt.go.id/sijampang/
Proses pengembangan dan peluncuran resminya (Juni 2010) bisa dibaca lengkap di blog mereka, http://sijampang.wordpress.com/.
Sijampang muncul dengan semangat saling berbagi yang senada dengan forum kita tercinta Meteorama. Semangat ini tampak jelas terpatri dalam konsep dasar Sijampang itu sendiri, yaitu melibatkan publik dalam pelaporan kondisi cuaca dan menampilkan lokasi potensial terjadinya hujan dari pantauan radar cuaca di Serpong. Sebuah usaha yang patut untuk kita dukung bersama.
Di kota Jakarta sendiri informasi semacam ini sangat berguna untuk aktivitas outdoor seperti transportasi, konstruksi bangunan dan jalan, perhelatan outdoor (pawai, sepak bola, dll) dan sebagainya. Aktivitas penting lainnya seperti kegiatan pertanian, perikanan dan pariwisatadiluar kota juga bisa memanfaatkan informasi cuaca dari Sijampang ini.
Ada kesamaan dari semua aktivitas diatas, yaitu dilakukan dalam batas ruang yg bisa dibilang kecil (mungkin sekitar ~1 km) dibandingkan dengan cakupan pengamatan radar cuaca yg mencapai 105 km (hampir seluruh wilayah Jawa bagian Barat bisa teramati). Kecuali transportasi yang juga sesungguhnya untuk mobil terbatas pada ruas jalan. Dengan kata lain Sijampang lebih bermanfaat bagi publik dalam skala ruang yang kecil, yang artinya data cuaca hendaknya tampil dalam resolusi tinggi.
Sijampang memiliki dua bentuk informasi, laporan sms dan lokasi potensi hujan oleh radar. Laporan sms memiliki skala yang cocok dengan harapan pemanfaatan informasi Sijampang pada jabaran diatas, tapi tidak untuk radar cuaca. Hal ini sangat bisa dipahami sebab data radar cuaca itu bersifat raster (image) yaitu memiliki resolusi terbatas, silahkan zoom-in Sijampang maka di level ke-3 data potensi hujan dari radar akan tampak pecah, inilah yang terjadi pada data raster jika di-zoom sampai batas resolusinya (lihat gambar dibawah).
Berbeda dengan laporan sms yang adalah data titik, yang bisa didefiniskan dalam ruang dengan nilai koordinat. Hal ini tidak menuntut resolusi, sebab posisi titik akan tetap sama sedetil apapun kita memandang. Dua titik akan menjadi garis dan banyak titik akan menjadi poligon, ini disebut dengan data vektor. Dewasa ini peta jalan, garis pantai, batas wilayah, dll sudah mudah ditemukan dalam format data vektor, seperti halnya fasilitas GoogleMap yang digunakan Sijampang. Jadi untuk data laporan sms tidak ada masalah.
Dari jabaran masalah resolusi data potensi hujan diatas sesungguhnya Sijampang menghadai dilema. Secara teknis proses zoom-in bisa saja dihentikan sampai 2 level, tapi ini akan membatasi detil informasi ruang yang bisa didapat oleh pengguna. Dengan ini saya simpulkan bahwa sesungguhnya data hujan dari radar cuaca di Serpong tidaklah cocok dimanfaatkan langsung dalam aktivitas publik sehari-hari karena keterbatasan resolusi. Informasi data radar akhirnya lebih cocok digunakan sebagai estimasi kondisi cuaca pada batas ruang sebesar kecamatan dan/atau kelurahan saja.
Similar topics
» Thread Informasi
» Banyudata:iklim,hidrologi,DEM,Sistem Lahan (Land System),Geologi
» Potensi Hujan Lebat, Siklon Tropis dan Temperatur Mingguan Wilayah Equator
» Curah Hujan Harian Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, Jawa Timur
» ApMetode ANFIS untuk Prediksi Curah Hujan di Pulau Jawa Bagian Barat
» Banyudata:iklim,hidrologi,DEM,Sistem Lahan (Land System),Geologi
» Potensi Hujan Lebat, Siklon Tropis dan Temperatur Mingguan Wilayah Equator
» Curah Hujan Harian Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, Jawa Timur
» ApMetode ANFIS untuk Prediksi Curah Hujan di Pulau Jawa Bagian Barat
Meteorama :: Materi Utama :: Observasi
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Thu 21 Aug 2014 - 15:00 by Admin
» Climate Change : Evidence & Causes
Sat 15 Mar 2014 - 13:11 by Admin
» Data angin dari EAR
Thu 26 Sep 2013 - 23:15 by puput
» perkenalan(judul klasik bagi anggota baru)
Thu 26 Sep 2013 - 11:39 by Admin
» Thin Ice - Film Dokumenter Global Warming oleh para Ilmuwan Iklim
Fri 12 Apr 2013 - 9:44 by Admin
» Beasiswa program Ph.D MPI Jerman
Fri 1 Mar 2013 - 10:21 by rusmawan
» TRMM Online Visualization and Analysis System (TOVAS)
Thu 28 Feb 2013 - 11:17 by rusmawan
» Real-time Rainfall Observation - Seluruh Nusantara oleh BMKG
Thu 24 Jan 2013 - 13:05 by Admin
» Boreal Summer Intra-Seasonal Oscillation (BSISO) Indices
Mon 21 Jan 2013 - 15:00 by Admin